Langsung ke konten utama

Review Buku : Bertumbuh

Judul : Bertumbuh
Pengarang : Satria Maulana, Kurniawan Gunadi, Iqbal Hariadi, Mutia Prawitasari, Novie Ocktaviane Mufti
Penerbit : Langitlangit
Tahun Terbit : 2018
Deskripsi Fisik : xvi + 297 hlm.; 20cm

Bertumbuh merupakan sebuah buku nasihat, cerita-cerita perjalanan bertumbuh dari setiap penulis. Banyak hal yang diceritakan dalam buku ini. Setiap tema yang ada diisi oleh setiap penulis.

Buku ini ditulis dengan beberapa topik. Diambil dari ciri-ciri orang bertumbuh menurut para penulis.
Ciri-ciri tersebut yakni :
1. Bangun pagi.
Dia memiliki cita-cita untuk dicapau setiap hari.

Pada bagian ini, para penulis menceritakan proses awal mereka bertumbuh. Memberikan gambaran-gambaran awal bertumbuh, mindset untuk berfikir kedepannya.

2. Fokus pada tujuan hidupnya.
Bukan pada "apa" atau "yang mana" jalannya, melainkan bagaimana cara menjalaninya.

Memberikan gambaran tentang hal-hal apa saja yang kemudian muncul saat perjalanan bertumbuh.

3. Tidak iri dengan pertumbuhan hidup orang lain.
Alih-alih, dia ikut senang dan bahagia apabila ada orang lain yang meraih keberhasilan---dan justru terinspirasi untuk menjadi versi dirinya yang lebih baik.

Bahwa dalam perjalanan bertumbuh kita akan menemui titik lelah kita, merasa salah strategi, menyalahkan diri sendiri, dan merasa jauh tertinggal dari teman lainnya. Pada bagian ini, diceritakan bagaimana mereka menghadapi diri sendiri ketika dititik tersebut.

4. Banyak bersedekah.
Dia semakin menyadari bahwa apa yang dimilikinya---entah harta, waktu, atau energi---bukanlah miliknya sendiri.

Diceritakan dengan berbagai cerita dan sudut pandang, bahwa bertumbuh juga tentang memberi yang terbaik, memberikan dampak baik, dan selalu berbuat baik.

5. Semakin bertambah keimanan, ketaqwaan, dan rasa syukur.
Dia semakin mengenal siapa dirinya, untuk apa dia diciptakan, dan kemana dia akan pulang.

Bagian ini menceritakan tentang proses bertumbuh setiap orang akan mengalami fase dimana ia mulai mengetahui bahwa apa yang terjadi adalah yang terbaik menurut-Nya sehingga kalimat syukur akan lebih disebut.

Buku ini ditulis oleh beberapa orang berdasarkan pengalamannya, maka kita akan melihat satu pokok dari berbagai sudut pandang. Dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami, sangat cocok untuk kalian yang merasa butuh pandangan lain tentang menjalani hidup. Cocok untuk yang sedang down ataupun penambahan pandangan tentang bertumbuh.
Buku ini juga bukan sekumpulan cerita yang berkesinambungan sehingga bisa dibaca sesuai dengan keinginan kita.

Demikian review buku kedua yang saya baca di akhir bulan juni (kemarin). Semoga bermanfaat yaa.
Terima kasih sudah mau mampir membaca.

Ig : ummi.l (ummidotel)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku : Canting Karya Fissilmi Hamida

Bismillah, Assalamu’alaikum… Insya Allah kali ini sedikit resensi tentang novel Canting ya … Judul : Canting Pengarang : Fissilmi Hamida Penerbit : KMO Indonesia Deskripsi Fisik : 358 hlm.; 21 cm Inilah novel yang saya habiskan dalam waktu 3 jam 40 menit. Hehehe. Canting, novel karya Silmi ini bergenre romance dengan latar belakang budaya Jawa. Itu dia yang menarik bagi saya, background jawa membuat saya larut dan terus penasaran dengan ceritanya. Novel ini menceritakan kisah perjalanan cinta Sekar dan Hadi. Mereka berasal dari strata yang berbeda. Hadi merupakan sosok lelaki yang berasal dari keluarga berada dan terpandang, sedangkan Sekar hanyalah seorang anak dari Simbok yang bekerja sebagai 'rewang' di rumah Hadi. Perjalanan cinta mereka tak semulus pandangan setiap orang. Selain status yang jauh berbeda cinta yang bermekar juga masih satu pihak, Hadi. Sedangkan Sekar ? ia masih meraba setiap keputusan yang diambil. Sebagai seorang remaja yang bar...

Review Buku : Teman Imaji karya Mutia Prawitasari

Bismillah... Judul : Teman Imaji : tentang anak kota hujan Pengarang : Mutia Prawitasari Penerbit : CV IDS Distributor : Langitlangit.yk Tahun terbit : 2019 Deskripsi Fisik : ix + 431 hlm.; 20 cm ISBN : 9786027239500 "Segala sesuatu di dunia ini punya pola. Termasuk hujan.... Januari paling awet, paling tak kenal henti. Februari paling warna-warni. Maret paling banyak petirnya. April paling keras, paling besar bulir-bulirnya. Mei paling aneh, hujan tapi panas, tapi hujan. Juli paling tabah. Oh, itu kata Sapardi Djoko Damono, penyair. Paling jarang hujan. Juni paling berisik bunyinya. Agustus paling sederhana, kalau hujan ya hujan, kalau tidak ya tidak. September palinh romantis, datangnya sore-sore senja. Oktober paling semangat. November paling teduh, paling wangi baunya. Desember palinh lembut, paling kecil bulir-bulirnya. Plus paling banyak pelangi" hal. 122 Teman imaji adalah teman yang tidak nyata. Bagi Kirana yang sering dipanggil Kica bertemu dengan Bany...