Oleh
:UmmiLatifah (1113025100073) / 4B
Jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Seiring dengan berkembangnya
zaman, di era teknologi ini perpustakaan mempunyai peranan vital dalam mengiringi
perkembangannya. Kemajuan dalam bidang teknologi harus dimanfaatkan oleh perpustakaan
yang notabene adalah sebuah institusi pengelola koleksi karya tulis,
karyacetak, dan / atau karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna
memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi
para pemustaka.[1]
Karena kini masyarakat lebih menginginkan proses yang singkat, cepat, dan instan.
Begitupun dalam system manajemen perpustakaan, masyarakat lebih menginginkan
yang praktis.
Perombakan sistem
manajemen yang dilakukan pada perpustakaan biasa dikenal dengan ILS
(Integreated Library System) atau system perpustakaan terpadu yang lebih sering
dikenal lagi dengan istilah otomasi perpustakaan. Istilah yang dipakai untuk menyatakan
konsep pemanfaatan TI di perpustakaan. Otomasi perpustakaan dimaksudkan sebagai
penggunaan TI khususnya komputer untuk keperluan pengelolaan perpustakaan
(Sulistyo-Basuki 1993). Menurut Fahmi (2005), cakupan otomasi perpustakaan meliputi
pengadaan koleksi, katalogisasi, inventarisasi, sirkulasi, reserve, peminjaman antar
perpustakaan, pengelolaan terbitan berkala, penyediaan katalog (on-line public
access catalogue= OPAC), dan pengelolaan data.[2]
Upaya peningkatan
system manajemen menjadi terintegritas mempunyai sebuah makna yang penting bagi
perpustakaan. Karena pada tahap ini perpustakaan memanfaatkan teknologi informasi
untuk menggantikan pekerjaan-pekerjaan manual di perpustakaan. Misalnya mengetik
surat dengan MS Word, membuat laporandengan MS exel, mengetik dan mencetak
catalog dengan komputer, catalog elektronik dengan CDS-ISIS, dll. Pada dasarnya
pekerjaan pekerjaan tersebut bisa dilakukan secara manual. Maka istilah yang
dipakai saat itu adalah otomasi atau otomatisasi. Artinya dari manual menjadi otomatis.[3]
Namun dalam perkembangannya,
masyarakat masih belum memahami betul sebuah system manajemen yang
terintegritas. Banyak masyarakat yang menggunakan kecanggihan teknologi namun itu
masih bersifat parsial bukan terintegritas. Contohnya perpustakaan menggunakan katalog
komputer tetapi proses administrasi sirkulasinya masih manual. Menggunakan
software X untuk pustaka textbook dan menggunakan software Y untuk pustaka
digital. Menggunakan software V untuk database pustaka dan sirkulasi pustaka tetapi
mencetak barcode bukunya menggunakan software W. Sedangkan pada sistem informasi
perpustakaan terpadu hampir semua proses pengolahan informasi di perpustakaan dikelola
dalam satu system saja. Dari proses administrasi, database semua jenis pustaka,
sirkulasi, pengolahan koleksi, surat menyurat, layanan akses bagi user, dll.
Dalam system terintegrasi banyak sekali fungsi-fungsi yang merelasionalkan berbagai
tabel data sehingga menghasilkan berbagai fungsi baru, layanan baru dan report
reportbaru yang akan sangat bermanfaat bagi user maupun manajemen untuk membuat
penilaian dan membuat keputusan. Fungsifungsirelasional data ini tidak mungkin dilakukan
oleh system informasi yang parsial atau terpisah.[4]
Kesimpulan
Perkembangan teknologi
saat ini harus dimanfaatkan oleh perpustakaan. Dalam system manajemen perpustakaan
agar tidak monoton dan terkesan jadul. Dan dengan adanya system integritas perpustakaan
atau perpustakaan digital ini sangat membantu berbagai lapisan, tidak hanya pustakawan
yang terbantu dengan mudah dalam memanaj pengelolaan bahan pustaka tetapi juga pemustaka
yang lebih mudah dalam mencari apa yang dibutuhkan.
Referensi
http://duniaperpustakaan.com/sistem-informasi-perpustakaan-terpadudiaksespadatanggal 18 Maret 2015 pukul 9.48 WIB
RushendidanEkaKusmayadi.“KAJIAN OTOMASI PERPUSTAKAAN BALAI PENELITIAN
TANAMAN OBAT DAN AROMATIK”.JurnalPerpustakaanPertanian Vol. 16, Nomor 1,
2007 (hal. 18)
UU no 43 tentangPerpustakaan
[1] UU
no 43 tentangPerpustakaan
[2]RushendidanEkaKusmayadi.“KAJIAN OTOMASI PERPUSTAKAANBALAI PENELITIAN
TANAMAN OBAT DAN AROMATIK”.JurnalPerpustakaanPertanian Vol. 16, Nomor 1,
2007 (hal. 18)
[3]http://duniaperpustakaan.com/sistem-informasi-perpustakaan-terpadudiaksespadatanggal
18 Maret 2015 pukul 9.48 WIB
[4]Ibid.
Komentar
Posting Komentar