Langsung ke konten utama

Jurusan Ilmu Perpustakaan #1 : Problematika Pasca Lulus

Catatan kecil untuk melanjutkan kisah perjalanan Mahasiswi Ilmu Perpustakaan.
5 November 2017
Sekitar pukul 11, resmi sudah menjadi alumni  Jurusan Ilmu Perpustakaan yang ditandai dengan dipindahnya tali toga kuning oleh Bapak Rektor Universitas.
Menjadi seorang alumni berarti menambah tanggung jawab dalam hidup. Menjaga almamater, mengamalkan ilmu yang didapatkan, dan lain sebagainya.
Ada banyak jenis mahasiswa, yang fokus kuliah, menjadi anak organisasi, mengembangkan bisnisnya dan sebagainya. Masing-masing dari mereka tentulah mempunyai dampak yang berbeda dalam melanjutkan kegiatan pasca menjadi alumni. Dan, dampak yang terjadi sesungguhnya adalah dari kemauan diri sendiri. Contohnya, pada masanya disebutkan bahwa menjadi anak organisasi itu akan mudah setelah lulus karena memiliki koneksi yang banyak. Benar demikian, tetapi jika saat ia menjadi anak organisasi ia melakukannya hanya asal-asalan serta tidak berkontribusi banyak maka dari mana ia akan mendapatkan koneksi? Oh tentu ada saja ketika sudah menjadi rezeki, tapi saya percaya bahwa apa yang kita tanam itu yang akan kita dapatkan.
Saya termasuk anak organisasi, aktif di organisasi ekstra kampus. Namun aktif hanya ditingkat komisariat atau fakultas saja. Kenapa tidak lanjut ? Wah ingin sekali melanjutkan. Tapi sebagai seorang mahasiswa yang pemasukannya full dari orang tua, maka menolak keinginannya adalah sebuah kemustahilan. Meskipun saat itu saya melanggar karena tetap lanjut hingga berakhir pada terbengkalainya job baru di organisasi tersebut.
"Sudah cukuplah organisasinya. Sudah cukuplah pengalamannya. Waktunya fokus menyelesaikan kuliah" kata Ayah memohon.
Baiklah ~
Saya menyerah. Dan berfokus pada skripsi. Hingga selesai dan alhamdulillah lulus tepat tahun meskipun kelewat bulan, hehe.
Lulus di bulan November itu begitu mendilema. Mengapa ? Sulit menemukan pekerjaan di pertengahan semester seperti itu. Terlebih target saya adalah perpustakaan sekolah. Yang umumnya membuka lowongan saat tahun ajaran baru. Menyesal ? Sedikit. Karena strategiku kurang tepat. Bahkan saya melewatkan fakta yang demikian. Dari ini saya memahami bahwa set target menuju kelulusan dan memaksimalkan pencapaian adalah keharusan. Agar tak salah sasaran.
"Sabar. Di rumah dulu sambil istirahat" kata Ayah menenangkan.
Ya, saya menyerah untuk istirahat di rumah. Dilema memang, karena target saya lulus langsung bekerja. Ternyata harus melewati masa menjadi pengangguran.
Tetapi mau gimana ya. Saya berusaha untuk positive thingking bahwa mungkin memang waktu yang tepat untuk beristirahat menikmati waktu yang panjang di rumah. Setelah 4 tahun merantau.
Ah iya, saya memutuskan kembali ke kampung halaman saat itu karena di sana belum terfikirkan untuk melanjutkan kerja dimana.
Saya melewati masa menganggur itu selama kurang lebih 3 bulan. Selama itu bukan tanpa usaha, tetap saya kirim CV dan dokumen lamaran ke sekolah-sekolah terdekat. Sembari menunggu panggilan, waktu itu saya habiskan untuk membantu membersihkan rumah dan membuat camilan-camilan ringan sekedar penghilang jenuh.
Hingga dititik jenuh saat itu, 17 Januari 2018. Merasa tidak berguna dan bosan dengan rutinitas yang ada. Beberapa kali terfikir untuk merealisasikan mimpi membuat Taman Baca. Namun apa daya, seorang diri merasa tak berarti apa-apa. Teman sebaya sudah berkeluarga, tak ada teman diskusi sepemikiran dan sejalur membuat rasa bosan ini semakin menjadi.
Kemudian seorang teman memberikan broadcast lowongan pekerjaan. Di luar kampung halaman, Semarang. Dengan berat hati dan memohon dengan sangat kepada Ayah. Akhirnya saya memberanikan diri mengirimkan dokumen lamaran. Sehari setelahnya, 18 Januari 2018 saya diharapkan kehadirannya untuk langsung wawancara. Berbekal nekat karena tidak tahu tempat, saya - yang diantar kakak saya - menuju tempat tersebut. Melakukan wawancara, sepakat dan diterima. Senin setelahnya langsung bekerja.
Sepulang wawancara langsung memastikan keputusan orang tua, mencari tempat kos, dan berakhirlah kejenuhan saya pasca lulus.
- berlanjut part II, next time ya hehe -
Jraganan - Bodeh, 8 Juni 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku : Bertumbuh

Judul : Bertumbuh Pengarang : Satria Maulana, Kurniawan Gunadi, Iqbal Hariadi, Mutia Prawitasari, Novie Ocktaviane Mufti Penerbit : Langitlangit Tahun Terbit : 2018 Deskripsi Fisik : xvi + 297 hlm.; 20cm Bertumbuh merupakan sebuah buku nasihat, cerita-cerita perjalanan bertumbuh dari setiap penulis. Banyak hal yang diceritakan dalam buku ini. Setiap tema yang ada diisi oleh setiap penulis. Buku ini ditulis dengan beberapa topik. Diambil dari ciri-ciri orang bertumbuh menurut para penulis. Ciri-ciri tersebut yakni : 1. Bangun pagi. Dia memiliki cita-cita untuk dicapau setiap hari. Pada bagian ini, para penulis menceritakan proses awal mereka bertumbuh. Memberikan gambaran-gambaran awal bertumbuh, mindset untuk berfikir kedepannya. 2. Fokus pada tujuan hidupnya. Bukan pada "apa" atau "yang mana" jalannya, melainkan bagaimana cara menjalaninya. Memberikan gambaran tentang hal-hal apa saja yang kemudian muncul saat perjalanan bertumbuh. 3. Tidak iri dengan...

Book Review : Catatan Pendek untuk Cinta yang Panjang

Judul : Catatan Pendek untuk Cinta yang Panjang Pengarang : Boy Candra Penerbit : Mediakita Tahun Terbit : 2014 Deskripsi Fisik : xii + 212 halaman; 21 cm Boy Candra penulis asal Sumatra Barat ini menamatkan buku ke-3 nya. Buku dengan judul Catatan Pendek untuk Cinta yang Panjang bukanlah sebuah novel maupun cerpen, pun bukan sebuah puisi. Buku ini merupakan catatan-catatan kecil tentang jatuh cinta, patah hati, cinta dalam diam dan move on. Terdapat empat bagian isi buku tersebut yakni : 1. Hari-hari jatuh & menjatuhkan hati, merupakan bagian catatan-catatan tentang jatuh cinta. Memendam atau mengungkapkan perasaannya, jatuh cinta dengan teman, serta jatuh cinta yang teramat dalam. 2. Hari-hari bertahan bertahun-tahun. Tentu setelah memilih dia sebagai kekasih maka akan ada ujian selanjutnya. Bagian ini membahas tentang permasalahan yang kerap kali muncul saat menjalin hubungan. Cemburu, curiga, jenuh, dan masa lalu. 3. Hari-hari patah dan kalah. Catatan tentang patahnya ...